AKULTURASI PSIKOLOGIS
A. Pengertian Akulturasi
Akulturasi
adalah satu pola perubahan dimana terdapat
tingkat penyatuan antara dua kebudayaan. Penyatuan ini dapat menimbulkan
perubahan dalam kedua kebudayaan. Penyatuan di sini tidak berarti bahwa kesamaannya
lebih banyak daripada perbedaannya, tetapi hanya berarti bahwa kedua kebudayaan
menjadi semakin serupa dibanding dengan sebelum terjadi kontak antara keduanya.
Graves
(dalam Berry, 1998) membedakan akulturasi menjadi dua bagian, yaitu:
·
akulturasi dalam tingkatan komunitas (group level phenomenon)
·
akulturasi psikologis (psychological acculturation).
Akulturasi
juga dapat ditinjau berdasarkan tiga bentuk, yaitu kesengajaan (voluntariness), perpindahan (mobility) dan kestabilan (permanence).
1. Kesengajaan (voluntariness)
Proses
akulturasi dilihat dari proses partisipasi individu. Ada individu yang dengan sengaja
mengikuti proses akulturasi (misalnya karena berimigrasi), ada juga individu
yang tidak sengaja (misalnya karena pengungsian atau pengaruh luar).
2. Perpindahan (mobility).
Ada
individu yang mengalami proses akluturasi yang dikarenakan berpindah tempat (migrasi
atau pengungsian), ada pula yang mengikuti akulturasi karena tidak berpindah
(misalnya pengaruh budaya luar pada penduduk pribumi).
3. Kestabilan (permanence)
Proses
akultuasi berjalan menetap (permanen) ketika individu berada pada tempat yang permanen, dan proses akulturasi
berjalan temporer ketika individu tidak menetap pada tempat bersangkutan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
akulturasi
Terjadinya
akulturasi adalah perubahan sosial budaya dan struktur sosial serta pola budaya
dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang
terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Secara
garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan akulturasi dapat terjadi, yaitu:
1. Faktor Intern
a. Bertambah
dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
b. Adanya
penemuan baru. Discovery : penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum
pernah ada.
c. Invention
: penyempurnaan penemuan baru.
d. Innovation
: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga
menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh
kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli
atau anggota masyarakat.
e. Konflik yang terjadi dalam masyarakat.
f. Pemberontakan
atau revolusi
2. Faktor Ekstern
a. Perubahan
alam
b. Peperangan
C. Pengertian Psikologi
Psikologi
adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perilakudan
kognisi manusia. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani
Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία"
(-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat
diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Jadi,
Akulturasi psikologis adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu
kelompok manusia dengan perilaku tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu
perilaku asing. Perilaku asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
perilakunya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur periaku kelompok sendiri.
Referensi:
Berry, W John dan Saba Safdar. 2007.
Psychology of Diversity: Managing
Acculturation and Multiculturalism in Plural Societies.
http://atrium.lib.uoguelph.ca:8080/xmlui/bitstream/handle/10214/4064/Berry_Safdar_2007rev.pdfsequence=3.
Diakses tanggal 22 Desember 2012
0 komentar:
Posting Komentar