Transmisi Budaya dan Biologis serta Awal Perkembangan dan Pengasuhan


Budaya sebagai jejak tingkah laku manusia, yang diperoleh melalui hasil pembelajaran lengkap dengan unsur bahasa yang menjadi landasannya, sangat terikat dengan apa yang kita namakan ruang-waktu. Dalam ruang, budaya menjelma tradisi. Diikuti oleh turunannya yang kemudian masuk pada wilayah normatif dan relatif. Budaya yang sarat dengan tatanan norma kemasyarakatan, meski terkena hukum etiket. Relatif adanya. Karena hampir di setiap kebudayaan manusia, terdapat patokan yang berbeda untuk menjustifikasi sebuah tindakan budaya apakah beretika atau tidak.
Transmisi budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit diubah. “Cultural transmission is the way a group of people or animals within a society or culture tend to learn and pass on new information.”
Bentuk Transmisi Budaya
         ·         Enkulturasi
Merupakan proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya selama hidup seseorang individu dimulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu. Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
·                        Akulturasi
Merupakan suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
·                        Sosialisasi
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota. Sosiologi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.

 

Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Enkulturasi terjadi karena lingkungan yang menerapkan aturan-aturan tersebut. Sehingga individu itu sendiri menyesuaikan.

Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia.

Kesamaan dan Perbedaan Antar budaya dalam Hal Transmisi Budaya melalui awal masa perkembangan dan pola kelekatan (attachment) pada ibu atau pengasuh

Awal Perkembangan dan Pengasuhan Transmisi budaya dapat terjadi sesuai dengan awal pengembangan dan pengasuhan yang terjadi pada masing-masing individu. Dimana proses seperti enkulturasi, sosialisasi ataupun akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan dan bagaimana lingkungan yang diterimanya.
Jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh, maka kelekatan antara seorang anak dan ibu akan kurang daripada bersama pengasuhnya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi, dan enkulturasi terjadi di masyarakat, membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya. Maka terjadilah kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam mempengarahui pola perkembangan seorang anak.

Sumber dan referensi:

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengertian dan Tujuan Psikologi Lintas Budaya serta Hubungannya dengan Disiplin Ilmu Lainnya


Berbicara mengenai budaya, maka kita tidak jauh-jauh berbicara tentang ranah sosial dan  ranah individual. Pada ranah sosial, budaya lahir ketika manusia bertemu dengan manusia lainnya dan membangun kehidupan bersama yang lebih dari sekedar pertemuan-pertemuan insidental. Sedangkan pada ranah individual, budaya diawali ketika individu-individu bertemu untuk membangun kehidupan bersama dimana individu-individu tersebut memiliki keunikan masing-masing dan saling memberi pengaruh. Ketika budaya sudah terbentuk, setiap individu merupakan agen-agen budaya yang memberi keunikan, membawa perubahan, sekaligus penyebar budaya tersebut.
Budaya telah menjadi perluasan topik ilmu psikologi di mana mekanisme berpikir dan bertindak pada suatu masyarakat kemudian dipelajari dan diperbandingkan terhadap masyarakat lainnya.  Psikologi lintas budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis mempengaruhi perilaku manusia antar budaya. Nah, pada blog kali ini saya ingin menjelaskan mengenai psikologi lintas budaya dan hubungannya dengan disiplin ilmu lainnya secara lebih rinci.
Menurut Segall, Dasen, dan Poortinga (1990), psikologi lintas budaya adalah :kajian ilmiah mengenai perilaku manusia dan penyebarannya sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya.” Pengertian ini mengarahkan perhatian kita pada 2 hal pokok, yaitu:
·         Keragaman perilaku manusia di dunia, dan
·         Kaitan antara perilaku individu dengan konteks budaya, tempat perilaku itu terjadi.
Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas:
·         “Psikologi lintas-budaya mencakup kajian suatu pokok persoalan yang bersumber dari dua budaya atau lebih dengan menggunakan metode pengukuran yang ekuivalen, untuk menentukan batas-batas yang dapat menjadi pijakan teori psikologi umum dan jenis modifikasi teori yang diperlukan agar menjadi universal” (Triandis, Malpass, & Davidson, 1972, hal 1.)
·         “Psikologi lintas-budaya berkutat dengan kajian sistematik mengenai perilaku dan pengalaman sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya yang berbeda, yang dipengaruhi budaya atau mengakibatkan perubahan-perubahan dalam budaya yang bersangkutan” (Triandis, 1980, hal.1)
Dari beberapa definisi yang dijabarkan di atas, dapat disimpulkan bahwa psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik; mengenai hubungan-hubungan diantara ubahan psikologis dan sosiobudaya, ekologis, dan ubahan biologis; serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
Selain definisi, psikologi lintas budaya juga memiliki tujuan. Tujuan dari psikologi lintas budaya adalah:
·         Pengujian kerampatan (generality) pengetahuan dan teori psikologis yang ada.
·         Mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi-fungsi individu secara psikologis dalam berbagai budaya dan kelompok etnis
·         Melihat manusia dan perilakunya dengan kebudayaan yang ada dan juga melihat kedua perilaku universal dan unik untuk mengidentifikasi cara dimana budaya dampak dari kehidupan.
Di sini saya juga akan menjelaskan mengenai hubungan psikologi lintas budaya dengan disiplin ilmu lain, yaitu diantaranya
·            1.  Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
Hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu sosiologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik yang berada dalam suatu kehidupan masyarakat.
·           2.  Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Ekologi
Hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu ekologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok entnik berdasarkan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.
·          3.  Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Biologi
Hubungan Psikologi lintas budaya dengan ilmu biologi adalah melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok entnik dengan mempelajari aspek kehidupan fisik makhluk hidup.

Dan juga terdapat Perbedaan Psikologi Lintas Budaya dengan Psikologi Indegenous, Psikologi Budaya, dan Antropologi
·            a)  Psikologi Indigenous
Indigenous Psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu untuk memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.
Jadi perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi Indigenous adalah Psikologi lintas budaya berfokus pada membicararakan isu, konsep dan metode yang dikembangkan oleh komunitas ilmiah di barat, kebanyakan Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan yang dipelajari di timur, kebanyakan negara dunia. Sedangkan Psikologi Indigenous mencakup studi tentang isu dan konsep yang mencerminkan kebutuhan dan realitas dari budaya tertentu dalam hal ini, tentu akan banyak upaya untuk memodifikasi instrumen guna memasukkan perspektif indigenus/setempat.
·         b)    Psikologi Budaya
Perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Psikologi budaya adalah Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Psikologi budaya melihat bagaimana budaya dapat mentransformasikan dan mengubah psike seseorang.
·         c)     Antropologi
Perbedaan Psikologi lintas budaya dengan Antropologi adalah Psikologi lintas budaya  melihat persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam berbagai budaya dan kelompok etnik sedangkan Antropologi melihat bagaimana manusia dalam suatu masyarakat melahirkan suatu kebudayaan.

Sumber dan Referensi:
Berry, John W, Poortinga, Suhardono, Edi (penerj). 1999. Psikologi Lintas Budaya: Riset dan aplikasi Publisher. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS