IP Address, Domain, dan Name Server

1. IP Address

Merupakan alamat komputer/host di jaringan agar “paket” dapat mencapai tujuan. Pengalamatan harus unik (tidak boleh dan tidak akan sama) dan IP Address disusun dari 32 bit bilangan biner. Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni:
a) Bagian Network (net ID)
=> Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain
b) Bagian Host (host ID)
  => Host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Ada 2 jenis Ip address, yaitu:
1) IP Public
adalah IP address yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). contoh IP Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1
2) IP Private
adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. contoh IP private akses di LAN
modem menggunakan  IP Private 192.168.1.1 credit:

 Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar,

IP address kelas A

Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

            IP address kelas B

IP address kelas B mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

IP address kelas C

IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

2. Domain

Domain atau Domain Name adalah nama unik yang digunakan untuk mengidentifikasi server komputer di jaringan komputer yang tergabung dalam internet. Pada awal internet di kembangkan, satu sistem bernama IP address digunakan untuk memberikan alamat kepada masing-masing server yang tergabung ke dalam jaringan internet. IP Address ini berupa deretan angka. contohnya: 208.77.188.166. Jadi jika user internet hendak mengakses satu data di satu server, yang dia perli lakukan adalah mengakses server tersebut dengan mengetikkan alamat IP Address tersebut.

Namun seiring dengan laju perkembangan internet yang berkembang dengan sangat pesat, terjadi satu masalah: Pengalamatan dengan menggunakan IP Address dinilai kurang manusiawi. Kebanyakan orang kesulitan menghafal berdigit-digit angka seperti IP Address. Maka dari itu, munculah ide untuk memberikan alias menggunakan alfabet yang lebih manusiawi dan mudah dihafal dari pada pengalamatan menggunakan IP Address yang kurang manusiawi. Sehingga muncullah nama domain/ domain name/ domain. Contohnya: google.com, yahoo.com, blog.google.com, startip.co.cc dll.

Beberapa Istilah seputar domain:
a) Top Level Domain (TLD)
Bagian paling belakang dari sebuah domain name
 misalnya: .com, .org, .net, .co, .name, .info
b) Second Level Domain
Bagian setelah Top Level Domain, misalnya: bloggingly
c) Subdomain
Domain yang menjadi bagian dari domain yang lebih besar atau bagian dari domain TLD, misalnya: yahoo.com. 

3. Name Server
Name Server biasa disingkat dengan NS yang artinya adalah sebuah nama dari sebuah server yang melayani permintaan pointing atau pengarahan domain ke dalam IP Address dari server tersebut. Secara default apabila kita mendaftarkan sebuah domain, domain register akan memasukkan name server milik mereka, untuk dapat menggunakan domain tersebut “menunjuk” domain tersebut ke account hosting yang anda miliki nameserver harus dirubah menjadi nameserver milik perusahaan hosting anda.

Hosting anda akan membutuhkan minimal dua buah Name Server Authoritative yang menjawab permintaan dari internet terhadap domain anda. Informasi mengenai name server yang digunakan biasanya akan anda dapatkan pada saat account hosting anda diaktifasi oleh penyedia jasa hosting yang anda gunakan.

Apabila sebuah domain name/ nama domain untuk sebuah website atau blog telah di pointing atau diarahkan nameservernya kesebuah hosting/ server, domain tersebut akan memiliki sebuah alamat IP atau Internet Protocol. Dimana IP address ini berasal dari server/ hosting tempat sebuah domain di arahkan, dan didalam hosting atau server ini nanti semua data yang akan menjadi isi atau konten dari sebuah website atau blog dengan sebuah nama domain akan disimpan dan diproses.

Contoh alamat IP
1.2.3.4
110.22.4.27
127.0.0.1
50.6.226.143
184.216.112.123








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar